Pada kesempatan kali ini, Lion Air tidak sendirian mengikuti program pengenalan IPO yang diselenggarakan EY. Mengutip, daftar hadir IPO Masterclass, adapula nama-nama perusahaan seperti Columbia Asia, Indivara Group, Bank DKI, Elzatta, PT Propan Raya ICC, Izone, Inertia Utama, PT Humpus Transportasi Kimia, Titan Infra Energy, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Medco Power Indonesia, RS Awal Bros, PT Sentra Untung Investama, dan PT Prestise Indojaya.
Jongki Widjaja menuturkan, belakangan ini banyak perusahaan yang menyatakan keinginan mereka untuk melantai di pasar modal. Oleh karena itu, program IPO Masterclass ini digagas serta diselenggarakan setiap 3-4 bulan sekali yang diikuti oleh 20-30 peserta perwakilan perusahaan. Adapun setiap perusahaan mengirim 2-3 delegasi.
"Jadi sebetulnya mereka sudah siap IPO, kadang-kadang ada market, ada underwriter, lawyer, tapi kan yang menentukan timing itu dari underwriter. Mereka memberikan saran ini pasar sedang bagus atau tidak," jelas dia.
Sekadar informasi, Lion Air pernah mengumumkan rencana IPO pada tahun 2014. Maskapai penerbangan berbiaya murah itu mengincar dana sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp14 triliun. Sayangnya, rencana IPO itu tertunda dan belum terdengar gaungnya lagi hingga saat ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)