Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Datangi Bursa, Lion Air Siap IPO?

Ulfa Arieza , Jurnalis-Rabu, 25 Juli 2018 |14:10 WIB
Datangi Bursa, Lion Air Siap IPO?
Pesawat Lion Air. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Perwakilan dari manajemen perusahaan Lion Air mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI). Maksud kedatangan mereka adalah untuk menjadi peserta Initial Public Offering (IPO) Masterclass yang diselenggarakan oleh Ernst & Young (EY) Indonesia dengan tema Funding Growth Through IPO.

Acara yang mengulas serba-serbi persiapan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) itu diadakan di auditorium BEI.

Assurance Partner Head of SGM and IPO EY Indonesia Jongki Widjaja mengatakan, Lion Air merupakan salah satu perusahaan yang banyak didekati oleh perbankan dan venture capital yang menawarkan pendanaan. Sebab, Lion Air memiliki lini bisnis yang menarik investor. Akan tetapi, sebagai konsultan finansial, pihaknya tidak dapat membeberkan banyak soal kesiapan Lion Air terkait IPO.

Pasca Selasar Roboh, Aktivitas BEI Berjalan Normal IHSG Naik ke 6.391 

"Jadi mereka melihat IPO adalah salah satu opsi yang terbaik, karena selama ini sumber pendanaan mereka bersumber perbankan. Mereka pasti punya alasan untuk IPO," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Pada kesempatan kali ini, Lion Air tidak sendirian mengikuti program pengenalan IPO yang diselenggarakan EY. Mengutip, daftar hadir IPO Masterclass, adapula nama-nama perusahaan seperti Columbia Asia, Indivara Group, Bank DKI, Elzatta, PT Propan Raya ICC, Izone, Inertia Utama, PT Humpus Transportasi Kimia, Titan Infra Energy, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, PT Medco Power Indonesia, RS Awal Bros, PT Sentra Untung Investama, dan PT Prestise Indojaya.

 IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru dengan Ditutup Naik 33,70 Poin

Jongki Widjaja menuturkan, belakangan ini banyak perusahaan yang menyatakan keinginan mereka untuk melantai di pasar modal. Oleh karena itu, program IPO Masterclass ini digagas serta diselenggarakan setiap 3-4 bulan sekali yang diikuti oleh 20-30 peserta perwakilan perusahaan. Adapun setiap perusahaan mengirim 2-3 delegasi.

"Jadi sebetulnya mereka sudah siap IPO, kadang-kadang ada market, ada underwriter, lawyer, tapi kan yang menentukan timing itu dari underwriter. Mereka memberikan saran ini pasar sedang bagus atau tidak," jelas dia.

Sekadar informasi, Lion Air pernah mengumumkan rencana IPO pada tahun 2014. Maskapai penerbangan berbiaya murah itu mengincar dana sebesar USD1 miliar atau sekitar Rp14 triliun. Sayangnya, rencana IPO itu tertunda dan belum terdengar gaungnya lagi hingga saat ini.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement