JAKARTA - Presiden Joko Widodo berupaya untuk memperbaiki neraca perdagangan dan juga transaksi berjalan Indonesia. Sebab saat ini keduanya dinilai menjadi tantangan besar karena dalam kondisi defisit.
Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalir defisit sepanjang semester I-2018 sebesar USD1,74 miliar. Sedangkan transaksi berjalan Indonesia juga mengalami defisit sebesar USD25 miliar.
Menurut Jokowi, jika kedua masalah tersebut bisa diselesaikan, perekonomian Indonesia tidak akan tergoyahkan. Meskipun kondisi perekonomian global sedang dalam kondisi ketidakpastian.
"Kalau kita sudah surplus neraca perdagangan kita, mau ada gejolak apa kita bisa kipas-kipas. Defisit transaksi berjalan kita sudah surplus ya sudah kita kipas-kipas," ujarnya dalam acara pembukaan Rakornas PTID, Jakarta, Kamis (26/7/2018).