JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bersama PT Mandiri Manajemen Investasi resmi meluncurkan produk Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Mandiri GIAA01. Adapun total KIK EBA yang diterbitkan senilai Rp2 triliun yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
Dalam peluncuran KIK EBA, turut hadir Menteri BUMN Rini Soemarno. Menteri Rini mengatakan, bahwa penerbitan KIK EBA GIAA01 menjadi solusi alternatif pendanaan bagi Garuda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan finansial perusahaan. Dengan demikian, perseroan juga dapat memanfaatkan untuk ekspansi bisnis.
“Ini adalah salah satu solusi alternatif pendanaan yang dilakukan Garuda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan finansial perusahaan. Semoga inisiatif ini akan mendorong perbaikan kinerja Garuda Indonesia dan juga mendukung program Pemerintah dalam peningkatan konektivitas udara,” ungkap Rini di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, KIK-EBA Mandiri GIAA01 ini merupakan instrumen sekuritisasi aset keuangan yang pertama di Indonesia yang menjadikan hak pendapatan atas penjualan tiket pesawat sebagai underlying, yang dalam hal ini adalah hak pendapatan atas hasil dari penjualan tiket pesawat Garuda dengan rute Jeddah dan Madinah.
"Penerimaan rute ini, karena Indonesia jadi negara muslim, jadi rute umroh bisa di kembangkan," kata Pahala.