JAKARTA – Melesatnya pertumbuhan penjualan di semester pertama 2018, berhasil mengerek pertumbuhan pendapatan emiten pengembangan kawasan industri Deltamas, Cikarang – Jawa Barat, PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) atau Deltamas. Dimana perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp247 miliar pada semester pertama tahun 2018, lebih tinggi sekitar 6,1% dibandingkan pencapaian semester I/2017 sebesar Rp232 miliar.
Dalam siaran persnya di Jakarta disebutkan, pendapatan dari segmen industri mencapai Rp227 miliar atau sekitar 91,9% dari pendapatan yang diraih perseroan pada semester pertama tahun 2018. Segmen hunian dan komersial menyumbang 3,7%, sedangkan segmen hotel dan sewa menyumbang 4,4% terhadap pendapatan perseroan.
Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Lestari Tondy Suwanto menjelaskan, pelanggan baru industri bergerak di sektor farmasi dan consumer goods. Menurutnya, kawasan industri GIIC (Greenland International Industrial Center) Kota Deltamas kerap disebut sebagai pusat produksi otomotif di Indonesia. Namun dalam beberapa tahun terakhir, telah hadir berbagai pelanggan baru di GIIC yang bergerak di luar industri otomotif, seperti industri logistik, sanitasi, farmasi, dan consumer goods.”Hal ini membuktikan bahwa GIIC tidak hanya diminati oleh perusahaan-perusahaan otomotif, namun juga perusahaan-perusahaan dari sektor lainnya,” ungkapnya.
Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp133 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan laba kotor di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp162 miliar. Untuk penjualan lahan industri di tahun 2018, perseroan membuka dan mengembangkan zona industri baru di kawasan industri GIIC, sehingga terjadi peningkatan beban pokok pendapatan dibandingkan dengan beban pokok pendapatan untuk penjualan lahan industri di tahun sebelumnya.