 
                Direktur & Corporate Secretary Provident Agro, Devin Antonio Ridwan menyampaikan, untuk memberikan nilai tambah yang berkelanjutan kepada pemegang saham, perseroan akan tetap menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki termasuk memperluas usaha di sumber daya alam.
”Perluasan bisnis PALM sebagai bagian dari strategi perseroan untuk mengoptimalkan setiap peluang bisnis yang bermunculan. Kami percaya, strategi bisnis ini akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholdersnya, termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial,” ujar Devin.
Tercatat di semester pertama 2018, PALM membukukan penurunan pendapatan 19,84% menjadi Rp306,69 miliar dari Rp382,59 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Selain itu, beban pokok penjualan PALM pun turun menjadi Rp227,29 miliar dari Rp250,77 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Meskipun demikian, PALM tetap membukukan penurunan laba bersih secara drastis menjadi Rp 878,96 juta pada enam bulan pertama tahun ini dari Rp80,02 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.Jumlah aset pun turun menjadi Rp2,43 triliun dari Rp2,88 triliun pada akhir tahun 2017.

Kata Devin Antonio, kinerja per semester I-2018 ini dipengaruhi oleh kondisi industri dan pasar CPO yang sedang tidak mendukung seperti harga CPO yang turun seiring permintaan dunia yang berkurang.