JAKARTA - Selama tiga tahun memimpin Kabinet Kerja, Presiden Joko Widodo telah berhasil menyalurkan sebanyak Rp187,65 triliun dana desa. Dana tersebut digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) di wilayah pedesaan.
"Terobosan lain adalah dengan peningkatan jumlah Dana Desa yang sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 total alokasi-nya sudah mencapai Rp187,65 triliun," kata Presiden Jokowi pada Pidato Kenegaraan dalam Rangka HUT ke-73 Indonesia, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, dana desa difokuskan untuk perbaikan pelayanan infrastruktur dasar bagi warga desa. Dana desa juga dimaksimalkan untuk meningkatkan ekonomi produktif yang digerakan oleh Badan Usaha Milik Desa dan pelaku UMKM di desa.
"Sehingga Dana Desa bisa menjadi stimulus untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa, maupun dalam upaya mengatasi kemiskinan di pedesaan," imbuh dia.
Sebagai informasi, data Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) mencatat, pada tahun pertama pemerintahan Jokowi telah menyalurkan dana desa sebesar Rp20,67 triliun kepada 74.093 desa, sehingga setiap desa mendapatkan dana desa sebesar Rp280,3 juta per desa.
Total penyerapan dana desa tahun 2015 sebesar 82,72%. Tahun 2016, anggaran dana desa meningkat dua kali lipat menjadi Rp46,98 triliun yang disebarkan kepada 74.754 desa, dimana setiap desa mendapat jatah Rp643,6 juta.
Penyerapan dana desa tahun 2016 meningkat hampir 100% yaitu 97,65%. Sementara tahun lalu, pemerintah memangkas dana desa menjadi Rp60 triliun yang disebar kepada 74.910 desa sehingga setiap desa menerima kurang lebih Rp800,4 juta. Total penyerapan dana desa tahun lalu mencapi 98,26%.
Tahun ini, pemerintah menyiapkan anggaran dana desa sebesar Rp60 triliun yang dijatah kepada 74.957 desa, sehingga setiap desa menerima Rp800,4 juta atau sama dengan tahun lalu.
(Rani Hardjanti)