JAKARTA – Dalam dunia pekerjaan, kita mengenal yang namanya hak libur di luar tanggal merah atau cuti. Ada sejumlah orang yang terpaksa merelakan jatah cutinya hangus lantaran terus diburu pekerjaan. Bahkan tak sedikit yang memakai hari liburnya untuk segera menyelesaikan pekerjaan.
Melansir Business Insider, Selasa (4/9/2019), laporan penelitian terbaru dari Spotahome, menempatkan 89 kota global berdasarkan faktor-faktor kesehatan utama seperti harapan hidup seseorang, keseimbangan kehidupan kerja, dan hari cuti tahunan. Singapura pun keluar sebagai kota dengan harapan hidup tertinggi kedua di dunia.
Para peneliti menjelaskan, bahwa Singapura kehilangan tempat teratas dari Tokyo hanya karena angka cuti tahunannya buruk. Negeri Singa ini kalah dibandingkan Hong Kong, New York dan Seoul yang rata-rata memiliki hari libur lebih banyak.
Para peneliti mengakui bahwa warga Singapura mendapatkan antara 7 hingga 14 hari cuti tahunan. Tergantung pada pengalaman satu tahun karyawannya, tetapi jumlah ini masih rendah dibandingkan dengan negara lain, hal ini bisa memiliki dampak negatif pada harapan hidup secara keseluruhan.
(Feb)
(Rani Hardjanti)