JAKARTA - Proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat selain untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) juga berfungsi sebagai jembatan integrasi antarmoda.
Saat ini pembangunan sudah mencapai 50%. Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, untuk mengejar target pekerjaan selesai pada 15 Oktober 2018, Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan Sarana Jaya akan mengupayakan percepatan pe nyelesaian pekerjaan di lapangan.
“Kami akan kerjakan siang dan malam. Para PKL di Jalan Jatibaru Raya itu hanya akan digeser mengikuti kondisi pembangunan,” kata Yoori.

Yoori menjelaskan, pembangunan JPM Tanah Abang akan dilakukan dari dua sisi bersamaan, yaitu pada zona A sisi selatan Jalan KS Tubun dan zona D sisi utara Jalan Jatibaru Raya.
“Sebelumnya pekerjaan hanya dilakukan pada satu sisi yaitu zona A. Namun, dengan adanya percepatan pada dua sisi tersebut, diharapkan pembangunan JPM Tanah Abang dapat selesai tepat waktu,” ucapnya.
Saat ini pembangunan mencapai 50%. Percepatan pembangunan akan dilakukan pada masing-masing zona. Sisi selatan di zona A sepanjang 100 meter, begitu pula di sisi utara di zona D juga 100 meter. “Pelaksanaan metode baru pada pembangunan JPM ini juga tidak mengganggu lalu lintas bus Tanah Abang Explorer, bus tetap beroperasi seperti biasa,” ungkapnya.

Skybridge yang dibangun sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter itu berada tepat di atas Jalan Jatibaru Raya dari depan pintu Stasiun Tanah Abang hingga Pasar Blok F melewati Blok G. Sepanjang skybridge akan ada kios bagi PKL masing-masing seluas 1,5x1,5 meter persegi.
Pembangunan skybridge menghabiskan biaya sebesar Rp30 miliar menggunakan anggaran perusahaan (talangan) untuk percepatan proses pembangunannya agar segera terealisasi dengan baik. Nanti anggaran tersebut digantikan dengan anggaran daerah yang diajukan dalam perubahan. Menurut Yoory, skybridge bukan hanya sebagai tempat penampungan PKL, namun juga jembatan integrasi antarmoda transportasi sekaligus tempat bagi pejalan kaki yang hendak menuju kawasan Blok F.
“Ini bukan seperti penampungan PKL, namun jembatan ini kita buat untuk integrasi antarmoda. Nanti dari sini ada kereta, Transjakarta, tempat ini juga bisa dipakai PKL,” ujarnya
(Feb)
Selain itu, akan ada lima titik halte di sekitar rute skybridge tersebut untuk Transjakarta dan moda lainnya. Kehadiran halte ini untuk menunjang Transjakarta Explorer dan moda transportasi umum lainnya. Pembangunan skybridge ini tidak menggunakan lahan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Yoory mengakui jika konsep skybridge ini belum terintegrasi dengan konsep pengembangan kawasan Tanah Abang yang direncanakan PT KAI berupa transit oriented development (TOD).

Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (KUK - MP) Provinsi DKI Jakarta Irwan di mengaku akan melakukan sosialisasi dan mengoordinasikan para PKL yang berada di sepanjang Jalan Jatibaru Raya untuk bergeser apabila pembangunan JPM tepat berada di atas lokasi dagangan para pe dagang.
Selama pengerjaan 100 meter zona A dan 100 meter zona D, Suku Dinas KUKMP Jakarta Pusat bekerja sama dengan Satpol PP Provinsi DKI Jakarta serta camat dan lurah setempat untuk menyosialisasikan dan mengoordinasi pergeseran lokasi dagang para PKL ke area yang belum dalam tahap pembangunan.

“Selama masih dalam pembangunan zona A dan zona D, para pedagang itu nanti ada di zona tengah. Saat zona A dan zona D selesai dibangun, para pedagang yang sebelumnya berada di zona tengah itu nanti akan bergeser ke zona A dan zona D. Prinsipnya, kami menysuaikan dengan mengoordinasi pergeseran lokasi pedagang selama pekerjaan belangsung,” ungkapnya.
Saat ini, kata Irwandi, terdapat 372 PKL yang berjualan di sepanjang salah satu sisi Jalan Jatibaru Raya. Mereka akan ditempatkan di JPM Tanah Abang dengan lebar kios masing-masing 1,5x1,5 meter persegi. “Kami tidak bisa merelokasi (PKL) ke mana-mana karena tidak ada tempat penampungan lagi,” ujarnya. Pasar Jaya optimistis pembangunan skybridge akan selesai pada Oktober meski di kerjakan pada malam hari. (Bima setiyadi/ yan yusuf)
(Feb)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)