“Sambutan positif kami tunjukkan dengan menyiapkan area khusus seluas 15 hektare untuk town center Vida Bekasi. Pusat keramaian ini akan terintegrasi dengan ruang publik di tepi danau buatan. Konsepnya, ingin mewadahi beragam aktivitas publik sehingga akan dilengkapi lifestyle center, rumah sakit, kampus, pusat kesenian, perkantoran, hotel hingga apartemen,” katanya.
Pembangunan town center sejalan dengan konsep penyebaran intensitas aktivitas dan pembangunan, yang akan mendorong Bekasi menjadi kawasan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Kepala Bidang Perencanaan Dinas Tata Ruang Kota Bekasi Erwin Guwinda mengungkapkan, Narogong di masa depan secara teorithe trade follow the ship, di mana ada transportasi, perdagangan pasti tumbuh. Dalam konteks ini, pertumbuhan ruang kota baru selain komersial dan juga hunian sangat dibutuhkan.
Menurutnya, pembangunan CBD di Narogong harus memperhatikan aspek lingkungan. CBD di Narogong sebaiknya tidak dibangun secara masif, misalnya dengan memberi batasan ketinggian bangunan maksimal 20 lantai, serta luasan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
“Narogong diharapkan melengkapi kawasan bisnis lain, namun kali ini harus dengan penataan yang lebih baik untuk utilitas maupun drainase,” tukas Erwin.
Sesuai data yang dilansir dari situs resmi Jasa Marga, Tol JORR 2 ruas Cimanggis – Cibitung ditargetkan beroperasi akhir tahun 2019. Sedangkan tol Japek saat ini sudah masuk tahap penetapan lokasi, dan akan memulai konstruksi di daerah Sadang, Purwakarta di tahun 2019.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)