Pertumbuhan impor masih tinggi, sedangkan ekspornya tetap lebih lambat," katanya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).
Oleh sebab itu, pada bulan September kinerja neraca perdagangan dikatakan masih akan mengalami defisit seperti bulan-bulan sebelumnya.
"Masih (defisit). Terutama dari impor migas," ungkapnya.
Baca Juga: Kurangi Defisit, Mendag Dorong Ekspor Batubara hingga Kelapa Sawit