Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pindahkan Kedubes ke Yerusalem, Bagaimana Kelanjutan Perdagangan RI-Australia?

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 17 Oktober 2018 |18:48 WIB
Pindahkan Kedubes ke Yerusalem, Bagaimana Kelanjutan Perdagangan RI-Australia?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan menyatakan, Indonesia tidak setuju dengan keputusan Australia terkait pemindahan kantor kedutaan besarnya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Ya kita tidak setuju sama dia (Australia), di sana, kan hak kita, dia mau setuju kan hak dia. Jangan ganggu kedaulatan orang lain dong. Kita pasti tidak setuju lah itu," kata Luhut di Kemenko Maritim, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Baca Juga: Reaksi Warga Palestina Terkait Rencana Australia Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Namun, dia menegaskan bahwa kesepakatan kerja sama Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA), antara Indonesia dan Australia akan tetap berjalan.

"Tetap berjalan, tidak ada masalah, karena IA-CEPA, itu kan kepentingan dua negara," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyatakan Australia akan mengganggu stabilitas keamanan, jika memindahkan kantor kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Baca Juga: Indonesia Kecam Australia yang Pertimbangkan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pihaknya mendesak Australia dan negara-negara lain untuk mendukung proses perdamaian Israel-Palestina.

"Untuk terus mendukung proses perdamaian Palestina-Israel sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah disepakati dan tidak mengambil langkah yang dapat mengancam proses perdamaian itu sendiri dan mengancam stabilitas keamanan dunia," kata Retno.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement