Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kilas Balik Annual Meeting IMF-Word Bank 2018: Games of Thrones hingga Fintech

Kilas Balik Annual Meeting IMF-Word Bank 2018: Games of Thrones hingga Fintech
Pertemuan IMF-World Bank 2018 di Bali (Foto: Heru/Okezone)
A
A
A

Seminar ini membahas hasil penelitian terkini dari sejumlah universitas ternama di luar negeri, maupun riset yang dilakukan ojk bersama universitas di dalam negeri, mengenai isu-isu sektor keuangan yang tengah berkembang dan menjadi perbincangan masyarakat internasional.

Baca Juga: Bos IMF Obral Pujian buat Indonesia Selama Pertemuan di Bali, Apa Saja?

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menekankan, OJK sangat mendukung riset dan inovasi yang dilakukan oleh berbagai lembaga pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri, namun Wimboh mengingatkan, inovasi tersebut harus sesuai dengan koridor dan aturan yang ada di indonesia.

3. Refleksi Pembangunan Berkelanjutan Selama Tiga Tahun Terakhir

Selain itu, OJK juga menggelar High Level Policy Dialogue : The Future Of Finance. Forum membahas pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, tantangan ke depan dan dampak kemajuan teknologi digital terhadap perekonomian.

Ajang IMF-Bank Dunia, BRIKopi Hasilkan Jumlah Donasi Hingga Rp 1,3 Miliar untuk Lombok dan Sulteng

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Profesor dari Columbia University Joseph Stiglitz, Senior Advisor To Governor Bank Of England Huw Van Seetinis dan Chief Executive Officer Climate Bonds Sean Kidney

Forum ini membahas pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan selama tiga tahun terakhir, tantangan ke depan hingga tahun 2030 dan pengaruh disrupsi kemajuan teknologi digital terhadap prekonomian, khususnya industri keuangan di Tanah Air.

Baca Juga: Raih Investasi Ratusan Triliun di Pertemuan IMF-World Bank, Apa Keuntungan bagi Rakyat?

Saat ini, revolusi digital telah mengubah wajah perekonomian dunia dalam 10 tahun terakhir dan mendorong beragam inovasi di sektor keuangan di banyak negara di antaranya industri perbankan dan asuransi, pasar modal, serta sistem pembayaran.

Wimboh menyatakan, pentingnya sektor keuangan untuk menghadirkan teknlogi agar tidak tertinggal dengan sektor lainnya.

4. Fintech, Tingkatkan Pembiayaan UMKM dan Keuangan Syariah

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah terbukti memiliki peran penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi negara - negara berkembang, termasuk Indonesia. Di sisi lain, pertumbuhan signifikan dari teknologi finansial atau financial technology, diharapkan menjadi platform bagi sektor umkm dan ekonomi syariah di Tanah Air

UMKM saat ini, memiliki peran penting di sebagian besar ekonomi negara - negara berkembang. Di mana, UKM formal berkontribusi hingga 60% dari total penciptaan lapangan kerja dan 40 persen dari pendapatan nasional atau PDB di negara berkembang.

Penutupan Pertemuan Tahunan IMF-WB Group

Di Indonesia, sektor UMKM setidaknya telah menciptakan lapangan kerja baru hingga 97% dan berkontribusi terhadap produk domestik bruto, PDB 60,4%.

Hal ini terungkap dalam seminar OJK bertajuk OJK Fintech Talks. Seminar ini merupakan upaya OJK untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan menyeluruh, guna mendalami peran financial technology sebagai platform inklusi keuangan keuangan dan peningkatan akses pendanaan bagi sektor umkm dan keuangan syariah.

Di sisi lain, peningkatan signifikan inovasi teknologi dalam jasa keuangan, mendorong ketergantungan industri teknologi informasi dan perubahan perilaku konsumen yang menuntut kesederhanaan, ketepatan waktu, keamanan dan efisiensi. (Prasetyo Wibowo dan Gilang Praditya/IDX Channel).

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement