JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan utang pemerintah selama empat tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurutnya, pengelolaan utang Indonesia selama empat tahun belakangan cukup baik. Bahkan menurutnya, dibandingkan pemerintahan sebelumnya, pengelolaan utang di periode ini jauh lebih baik dibandinkan sebelumnya. Utang di tahun 2018 justru mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 9,7%.
Baca Juga: Daftar 50 Negara dengan Daya Saing Paling Kuat di Dunia, Indonesia?
Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan utang pada tahun 2014 lalu yang tumbuh negatif sebesar 17,8%. Dari sisi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), menurut Sri Mulyani mengalami tumbuh negatif sebesar 17,8%
"Ini untuk menjawab yang banyak sekali dan juga senang sekali memelihara isu utang, di Publik, dan jawaban ini sering tidak dikutip, karena masalah utang sering diopeni (dipelihara)," ujarnya dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB), di Kantor Sekertariat Negara (Setneg), Jakarta, Selasa (23/10/2018).