Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Naik 20%, Kinerja Mandiri Melejit

Abu Sahma Pane , Jurnalis-Rabu, 24 Oktober 2018 |19:27 WIB
Laba Naik 20%, Kinerja Mandiri Melejit
Foto Ilustrasi: Okezone
A
A
A

JAKARTA – Bank Mandiri tumbuh meyakinkan pada triwulan III-2018. Hingga September 2018, perseroan berhasil mencatat kenaikan penyaluran kredit sebesar 13,8% menjadi Rp 781,1 triliun sehingga mendorong penghimpunan aset menjadi Rp1.173,6 triliun, tumbuh 8,8% dari September 2017. Laju cepat tersebut pun berdampak pada laba bersih perseroan pada Januari-September 2018 yang tumbuh 20,0% year on year (yoy) menjadi Rp 18,1 triliun.

Pertumbuhan kredit tertinggi dalam 18 bulan terakhir tersebut terutama disumbangkan oleh segmen korporasi besar sebesar 27,6% dan pertumbuhan kredit segmen mikro sebesar 27,1% menjadi Rp 301,4 triliun dan Rp 97,5 triliun.

Adapun kenaikan laba bersih perseroan didukung oleh meningkatnya net interest income sebesar 4,2% menjadi Rp 40,5 triliun dan fee based income sebesar sebesar 11,4% menjadi Rp 18,75 triliun, serta dibarengi penurunan biaya pencadangan 10,3% menjadi menyusul penurunan rasio NPL Gross 74bps menjadi 3,01 % pada akhir September 2018. Di sisi lain, biaya operasional berhasil terus ditekan dan hanya tumbuh single digit berkat penerapan prinsip efisiensi secara konsisten di seluruh proses bisnis.

Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto, persaingan yang semakin ketat serta kebijakan suku bunga yang diterapkan regulator menuntut perseroan melakukan perbaikan yang signifikan baik dari sisi pengelolaan aset produktif serta penajaman fokus bisnis.

“Penurunan rasio NPL terutama didorong oleh keberhasilan perseroan dalam melakukan restrukturisasi secara berkelanjutan, di samping pemantauan potensi bisnis debitur secara ketat sehingga dapat membantu debitur memenuhi kewajibannya,” kata Sulaiman.

Dia melanjutkan, bisnis Bank Mandiri senantiasa berorientasi pada penciptaan nilai tambah, dimana komposisi portofolio kredit produktif pada September 2018 mencapai sebesar 77,5% dari total kredit, dan hanya 22,5% yang bersifat konsumtif. Rinciannya, penyaluran kredit investasi naik 12,4% menjadi Rp 212,1 dan kredit modal kerja naik 10,5% menjadi Rp 318,6 triliun.

Untuk infrastruktur misalnya, pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp 169,8 triliun, 63,9% dari total komitmen yang telah diberikan sebesar Rp 265,7 triliun. Kredit itu disalurkan kepada lebih dari 7 (tujuh) sektor yakni transportasi (Rp 37,8 triliun), tenaga listrik (Rp 35,3 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 29,5 triliun), konstruksi (Rp 18,1 triliun), telematika (Rp 16,8 triliun), Jalan (Rp 12,3 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 9,7 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 10,3 triliun). Sementara di sektor UMKM, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 78,8 triliun, naik 0,9% dari triwulan III 2017.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement