JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) buka suara mengenai penggratisan Tol Suramadu yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu 27 Oktober 2018.
JK menjelaskan, Tol Suramadu berkaitan dengan Surabaya dan Madura. Dengan tersambungnya kedua kota ini, diharapkan ekonomi Madura lebih melesat lagi.
"Tersambung dengan baik sehingga tidak perlu naik kapal lagi atau apa lagi. Itu juga untuk memajukan Madura supaya ekonomi madura lebih hidup," kata JK di kantornya, Selasa (30/10/2018).
Baca Juga: Tol Suramadu Gratis, Menhub Minta Pengusaha Jangan Mengeluh tapi Kreatif
JK menambahkan, pada rancangan awal pembangunan Jembatan Suramadu akan dibangun kawasan industri di wilayah Madura, namun hingga saat ini belum ada industri yang ingin berinvestasi.
"Ini salah satu cara untuk memudahkan mobilitas di Madura ya membebaskan itu. Sama dengan jalan raya biasa," jelasnya.
Saat ditanya mengapa hanya Tol Suramadu yang digratiskan, menurut JK ada keterlambatan dalam pembangunan di Madura.
"Madura kan dianggap ada keterlambatan dalam pembangunan. Dia (Madura) harus dikasih intensif supaya dia (Madura) maju," ungkaonya.
Baca Juga: Tarif Tol Jembatan Suramadu Gratis Mulai Hari Ini
Mengenai utang dalam pembangunan Jembatan Suramadu, JK menjelaskan, pemerintah memang harus membayarnya dengan berbagai cara. Salah satunya dengan pajak.
"Pertama pemerintah harus membayar. Kedua, ada langsung atau tidak langsung. katakanlah kalau dengan itu maka Madura industrinya berkembang, maka otomatis pajak naik di Madura atau Surabaya dan sekitarnya. Dengan pajak itu kan kita bayarin utang-utang negara," ujarnya.
Dengan digratiskannya Tol Suramadu, JK berharap ongkos logistik antara Madura dan Surabaya lebih murah. "Itu berarti orang akan dengan mudah, sama saja membikin industri atau usaha di wilayah Surabaya atau Sidoarjo dengan Bangkalan. Sekarang semua (izin) dipermudah. Kalau tidak dipermudah akan ketinggalan," tutupnya.
(Dani Jumadil Akhir)