Menariknya, dalam kesempatan seminar tesebut, Sri Mulyani bercerita saat berhubungan dengan pelaku e-commerce untuk berdikusi mengenai pengenaan pajak, para pebisnis generasi milenial itu meminta untuk menundanya.
"Nah kalau saya mau collect pajak, saya tanya William (CEO Tokopedia, pengusaha e-commerce) karena mau collect pajak, katanya 'Waduh jangan dulu Bu, biarkan saya besar dulu. Biarkan angsanya besar, Ibu nanti dapat telor emasnya. Biarkan saya gemuk dulu,'" ujarnya sambil berseloroh.
Baca Juga: Peringati Hari Oeang, Sri Mulyani dan Pegawai Kemenkeu Kenakan Pita Hitam
Di sisi lain, berkomunikasi dengan pebisnis ritel konvensional meminta untuk ada perlindungan dari pemerintah. Sebab perkembangan bisnis e-commerce menggerus bisnis konvensional yang bahkan harus menutup beberapa gerainya, akibat pergeseran budaya beli masyarakat ke online.
"Terus ketemu persatuan ritel (konvensional) yang mau pada tutup, mereka keluh kesah, 'minta tolong kami dilindungi'. Tapi ketemu generasi muda yang distrupsi yang disebut unicorn, ini minta diberi ruang untuk makin berkembang. Ini Kemenkeu harus bisa untuk memahami mereka," jelasnya.