Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Punya Bonus Demografi, Sri Mulyani: Investasi Sumber Daya Manusia Jadi Penting

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Rabu, 31 Oktober 2018 |13:29 WIB
Punya Bonus Demografi, Sri Mulyani: Investasi Sumber Daya Manusia Jadi Penting
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, bonus demografi bisa menjadi peluang juga tantangan bagi perekonomian Indonesia. Terlebih Indonesia tengah berproses menikmati bonus demografi , di mana dari 261 juta penduduk terdapat 181 juta yang berada di usia produktif.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Seminar Hari Oeang yang bertemakan Dialog Lintas Generasi: Melanjutkan Estafet Pembangunan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045. Acara ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Oeang ke-72.

Baca Juga: Menteri Bambang Sebut Investasi RI Turun karena Pemilu

"Populasi di Indonesia terdiri dari usia yang relatif muda dan kalau kita membuat proyeksi berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk, kita tahu Indonesia akan terus menjadi negara dengan komposisi generasi mudanya masih akan dominan. Ini yang disebut bonus demografi," katanya di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Maka dengan hadirnya generasi muda tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan Indonesia. Namun tentunya , syarat bonus demografi itu harus generasi muda yang memiliki kualitas.

"Maka investasi di bidang sumber daya manusia, kesehatan, juga isu memotong tali kemiskinan di keluarga miskin, itu menjadi penting," katanya.

Baca Juga: Singapura Masih Jadi Investor Terbesar di RI

Oleh sebab itu, lajutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dikelola untuk memenuhi kebutuhan mempersiapkan bonus demografi. Di antaranya dengan mengalokasikan 20% dari belanja APBN untuk pendidikan dan 5% untuk kesehatan.

Meski demikian, bonus demografi pada masanya akan menjadi tantangan. Pasalnya, generasi muda ini juga akan masuk ke masa tua, di mana produktifitas berkurang juga membutuhkan faslitas di hari tua. Oleh sebab itu, dalam masa menikmati bonus demografi, harus diciptakan jaminan sosial yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.

"Kelompok yang tadinya milenial ini nantinya akan jadi senior citizen juga, dan pada saat itu mereka membutuhkan fasilitas kesehatan, dan lain-lain. Jadi sebelum mereka menjadi tua bagaimana Indonesia bisa menjadi negara yang mampu menciptakan sistem jaminan sosial yang sustainable (berkelanjutan). Ini tantangan-tantangan yang harus kita jawab bersama," pungkasnya.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement