“Sektor manufaktur Indonesia kehilangan momentum di awal kuartal keempat, merefleksikan adanya kondisi penurunan permintaan.” ujar Bernard Aw, selaku ekonom IHS Markit saat melakukan survei terkait.
Baca Juga: Produksi Kulit dan Alas Kaki Melejit 27,7%
Bernard menyatakan tekanan harga manufaktur ini akan makin parah dan berlanjut di bulan-bulan berikutnya dengan adanya kenaikan harga untuk barang-barang impor.
“Di minggu keseluruhan, melemahnya rate exchange yang berarti tekanan harga manufaktur akan mengalami kelanjutan di bulan-bulan berikutnya dengan mahalnya harga-harga barang impor.” jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)