Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI Sebut Rupiah Menguat Jelang Pertemuan Trump dengan Presiden China

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 06 November 2018 |15:56 WIB
BI Sebut Rupiah Menguat Jelang Pertemuan Trump dengan Presiden China
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah kian menguat memasuki bulan November. Pagi ini Rupiah kokoh di level Rp14.800 an per USD.

Terkait hal itu, Deputi Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, laju nilai tukar Rupiah yang stabil saat ini karena ditopang oleh faktor internal dan eksternal.

"Jadi, faktor eksternal itu, yaitu akan adanya pertemuan antara Presiden AS dengan Presiden China yang diharapkan pasar menghasilkan solusi yang positif. Di mana, akibat perang dagang yang dilakukan keduanya berdampak pada perekonomian global," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Baca Juga: Fakta-Fakta Rupiah Menguat Tinggalkan Level Rp15.000/USD

Dia menjelaskan, adanya pertemuan dampaknya memang positif untuk negara emerging currency. "Seperti Rupiah ini juga mengalami penguatan," tuturnya.

Dia menuturkan, adanya pertumbuhan kredit yang cukup signifikan sebesar 12,6% menandakan roda ekonomi yang terus berjalan dan konsumsi masyarakat yang masih tinggi. Di mana sentimen keyakinan produsen dan konsumen masih positif untuk perekonomian di Kuartal III dan di kuartal IV nantinya.

Baca Juga: Rupiah Tertekan Karena Perkembangan Dagang di Luar Ekspektasi

"Semua pihak memberikan gambaran dukungan kepada Rupiah untuk bisa berada di Rp15.000," ungkapnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah mencatatkan nilai tukar Rupiah stabil seminggu terkahir. Namun Rupiah telah terdepresiasi sebesar 10,6% per 22 Oktober 2018.

"Aliran modal asing sudah mulai masuk sekitar Rp1,9 triliun melalui Surat Berharga Negara (SBN) pada sepekan lalu," pungkasnya.

 (Feb)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement