NUSA DUA - Nilai tukar Rupiah menguat tajam meninggalkan level Rp15.000 per USD. Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, Rabu (7/11/2018) pukul 16:08 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 214 poin atau 1,45% ke level Rp14.590 per USD.
Menanggapi hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, hal ini didorong berbagai strategi kebijakan pemerintah baik juga dari Bank Indonesia (BI), maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong stabilitas ekonomi dan sektor keuangan.
Baca Juga: Rupiah Menguat ke Level Rp14.500-an, Ini Sederet Sentimen Positifnya
Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada di level atas 5%, inflasi yang terjaga di bawah kisaran 3,5%, hingga rasio Produk Domestik Bruto (PDB) yang di level 0,38. Kondisi ini pun disadari menjadi perbedaan Indonesia dari negara-negara lainnya di tengah gejolak ekonomi global.
"Sehingga lama-lama mereka (investor) juga akan melihat bahwa ada sentimen positif," katanya di Nusa Dua, Bali, Rabu (7/11/2018).

Dia menyatakan, baik dalam kondisi Rupiah menguat seperti saat ini, maupun pada masa-masa mengalami pelemahan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), pemerintah akan terus menjaga stabilitasnya. Terlebih pada Desember 2018, Bank Sentral As, The Fed akan kembali menaikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate.
"Kita akan terus menjaga saja, karena ekonomi itu kan dinamis dan ini pun akan berlanjut di Desember. Jadi apa yang terjadi di AS dengan pemilu (AS) nanti juga akan memberikan sentimen lain. Selain itu antara AS dengan China dari sisi perdagangan juga akan memberikan dinamika sentimen," paparnya.
Baca Juga: Rupiah Menguat Tajam ke Rp14.575/USD
Maka mitigasi faktor-faktor eksternal itu melalui berbagi kebijakan diharapkan mampu menjaga ekonomi Indonesia tetap bertahan di tengah tekanan global.
"Kita tetap menjaga fleksibilitas ekonomi sehingga waktu gejolak atau perubahan yang terjadi ekonomi kita itu tidak mudah patah, meski mungkin tidak bisa enggak bergoyang, tapi kita tetap bertahan," jelasnya.
Dia menjelaskan, di antaranya fokus kebijakan pemerintah yakni menciptakan lapangan kerja hingga membangun industri kreatif. "Jadi tetap agenda itu bisa jalan, walaupun suasanya sama kayak naik mobil, kadang ada badai, hujan, atau menikung, tapi kita tetap aja bisa jalan," pungkasnya.

(Feb)
(Rani Hardjanti)