JAKARTA - Menghadirkan spot-spot foto unik dan “instagramable” di bandara merupakan cara cerdas membidik milenial sebagai pasar paling menggiurkan saat ini.
Bagi generasi milenial seperti Vina, 27, berfoto di bandara dan langsung mengunggahnya ke media sosial sudah menjadi rutinitas wajib setiap bepergian. Pemilik nama lengkap Yuliza Oktaviana itu mulai sering ngetrip sejak 2015 dan setiap momen perjalanan wisatanya selalu diabadikan dalam foto yang lantas diunggah di Instagram.
“Pokoknya begitu sampai di pintu kedatangan bandara, cari spot yang khas atau tulisan nama bandara itu, cekrek (foto), lalu share di Instagram,” ucapnya saat ditemui di Jakarta. Kebiasaan Vina ngetrip dan mengunggah foto wisata direspons positif oleh warganet.
Baca Juga: Tarik Maskapai Buka Rute, BIJB Bebaskan Biaya Mendarat Pesawat
Sejak 2018, wanita berkerudung ini menawarkan open trip dan meluncurkan agen tur Awanderful di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Tak hanya wisatawan lokal, Vina juga kerap mendampingi wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia yang cukup mendominasi kunjungan wisman ke Sumut.
“Selain Danau Toba, turis Malaysia tertarik dengan Masjid Raya dan Istana Maimun. Replika keduanya ada di Bandara Kualanamu Medan dan itu keren banget untuk berfoto. Mereka sangat excited. Nggak cuma foto, kita juga sering pakai aplikasi Instagram boomerang biar tambah seru,” tuturnya.
Vina adalah potret generasi milenial di era digital yang gemar “berbagi” di media sosial. Eksistensi di dunia maya menjadi penting bagi kaum milenial yang jumlahnya di Indonesia saat ini berkisar 90 juta jiwa.
Maka itu, tak heran bila Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbanyak di dunia. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyebut wisatawan milenial sebagai pasar masa depan. “Siapa yang dapat merebutnya akan menjadi pemenang. Dengan kata lain, who win the future, wins the game,” ujarnya. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memproyeksikan jumlah wisman milenial mencapai 34% atau sekitar 7 juta dari target 20 juta wisman tahun 2019.
Baca Juga: Turki Punya Bandara Terbesar Dunia, Cek Spesifikasinya
Untuk mengoptimalkan potensi di era booming teknologi dan pasar generasi milenial yang haus pengalaman serta eksistensi, Kemenpar dalam setahun terakhir gencar mendorong pengembangan Destinasi Digital dengan target 100 destinasi digital pada 2018.
Menurut Menpar, Destinasi Digital adalah sebuah produk pariwisata yang kreatif dan dikemas kekinian. “Definisi mudahnya, destinasi digital ini adalah destinasi yang bagus dan indah untuk difoto, yang instagramable, “ ucap menteri asal Banyuwangi itu.