Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Merpati Terbang Lagi, Utang Rp10 Triliun Bakal Dibayar

  Merpati Terbang Lagi, Utang Rp10 Triliun Bakal Dibayar
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) akhirnya mendapatkan investor yang berniat menghidupkannya kembali. Investor tersebut merupakan Intra Asia Corpora yang akan menyokong dana untuk maskapai pelat merah tersebut hingga Rp6,4 triliun.

Presiden Direktur Merpati Asep Ekanugraha, menyatakan dana tersebut bakal dimanfaatkan manajemen Merpati agar maskapai tersebut bisa terbang kembali.

"Salah satu langkah kami untuk bisa membuat Merpati kembali terbang adalah dengan debt restrukturisasi. Langkah kami ini dikuatkan dengan mitra kami yang sudah sepakat akan mengucurkan dana untuk Merpati beroperasional kembali," katanya di Jakarta, Senin (12/11/2018).

Baca Juga: Disuntik Rp6,4 Triliun, Merpati Siap Terbang Lagi Tahun Depan

Menurutnya, jika Merpati nanti telah kembali beroperasi maka hasilnya akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan kewajiban utang perseroan. Adapun utang Merpati saat ini mencapai Rp10 triliun.

"Jika nanti Merpati telah beroperasi, hasilnya akan dimanfaatkan untuk penyelesaian kewajiban atau utang yang saat ini sedikitnya Rp10 triliun," imbuh dia.

Asep menjelaskan, kucuran dana tersebut tidak sepenuhnya berbentuk fresh money. Selain itu, dana tidak akan turun sekaligus, melainkan turun bertahap sesuai kebutuhan operasional dalam jangka dua tahun.

 Baca Juga: Terlilit Utang Rp10,72 Triliun, PKPU Merpati Airlines Diperpanjang

Dengan adanya dana tersebut, maka Merpati setidaknya bisa kembali memiliki pesawat dan mulai mengurus izin rute terbang dan investasi operasional lainnya.

"Memang titik krusialnya yang di putusan pengadilan terkait kasus utang kami yang akan diputuskan pada Rabu 14 November nanti. Ya, tentu saja kami berharap Merpati diberi kesempatan untuk beroperasi lagi. Jika demikian, maka kami akan tancap gas, melaksanakan langkah strategis operasional yang telah kami siapkan," jelas Asep.

Terkait komposisi saham di masa mendatang, Asep mengaku masih belum bisa menjelaskannya secara detail. Hal ini berkaitan dengan perjanjian kedua perusahaan. (Sindonews)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement