NEW YORK - Kemerosotan harga minyak kian cepat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan kontrak berjangka AS mengalami kerugian satu hari paling curam dalam lebih dari tiga tahun akibat kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang melemahnya permintaan global dan kelebihan pasokan.
Minyak AS berjangka ditutup jatuh 7,1% memperpanjang rekor penurunan menjadi 12 hari berturut-turut dan merupakan tingkat terendah sejak November 2017. Lebih dari 980.000 kontrak berpindah tangan, karena dana-dana melepaskan posisi.
"Ini seperti lonjakan penarikan dana-dana dari bank," kata analis di Price Futures Group Phil Flynn seperti dikutip Antara, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
"Ini menuju ke titik di mana hal itu tampaknya tidak lagi tentang fundamental, tetapi total kejatuhan harga."
Baca Juga: Harga Minyak Turun, Investor Khawatir Pasokan Meningkat