Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harum Energy Targetkan Penjualan 4,8 Juta Ton

Harum Energy Targetkan Penjualan 4,8 Juta Ton
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Hingga akhir tahun 2018, PT Harum Energy Tbk (HRUM) menargetkan volume produksi dan penjualan batu bara mencapai 4,8 juta ton. Maka guna memenuhi target tersebut, emiten pertambangan ini menargetkan di kuartal IV tahun ini penjualan batu bara sebesar 1,5 juta-1,7 juta ton.

“Dengan kenaikan penjualan tersebut, diharapkan dapat membantu kinerja keuangan perusahaan pada kuartal terakhir,” kata Direktur Utama Harum Energy Ray A. Gunara dikutip dari Harian Neraca, Senin (19/11/2018).

Baca Juga: Masuk Indeks MSCI, Laba Bersih Harum Ditaksir Naik 267%

Dengan estimasi penjualan batu bara 1,5 juta—1,7 juta ton pada kuartal IV/2018, perusahaan dapat memasarkan 4,8 juta ton sampai akhir tahun. Asal tahu saja, target penjualan tahun ini turun dari rencana awal perseroan di awal tahun yang ditargetkan sebesar 5,8 juta ton.

Per September 2018, perusahaan membukukan pendapatan USD232,96 juta, terkoreksi 2,33% year on year (yoy) dari sebelumnya USD238,52 juta. Laba bersih merosot 30,35% yoy menuju USD22,73 juta dari posisi per September 2017 senilai USD32,64 juta.

ihsg

Penurunan kinerja keuangan tersebut disebabkan melesunya produksi, terutama dari tambang PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) pada semester I/2018 akibat masalah operasional. Namun demikian, kinerja operasional pada kuartal III/2018 cenderung membaik.

Per September 2018, HRUM menjual batu bara sejumlah 3,1 juta ton, turun 15,3% yoy dari sebelumnya 3,6 juta ton. Rerata harga jual atau average selling price (ASP) naik 13,4% yoy menjadi USD72,2 per ton dari sebelumnya USD63,7 per ton.

Baca Juga: Buy Back Saham USD27 Juta, Harum Energy Rombak Formasi Direksi

HRUM mengoperasikan tiga tambang yang memiliki produk premium, yakni MSJ dengan kalori 5.500 Kcal/kg, PT Karya Usaha Pertiwi (KUP) 5.253 Kcal/kg, dan PT Santan Batu Bara (SB) 5.400—6.400 Kcal/kg. KUP memulai produksi pada April 2018, sedangkan SB yang diakuisisi HRUM dari PT Petrosea Tbk. (PTRO) beroperasi pada Agustus 2018.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement