Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Jatuh 7% Akibat Anjloknya Pasar Saham AS

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 21 November 2018 |07:10 WIB
Harga Minyak Jatuh 7% Akibat Anjloknya Pasar Saham AS
Ilustrasi: Harga Minyak (Foto: Shutterstock)
A
A
A

NEW YORK - Harga minyak jatuh sekitar 7% pada perdagangan Selasa waktu setempat. Harga minyak mentah AS jatuh menyentuh level terendah dalam setahun terakhir.

Anjloknya a harga minyak disebabkan aksi jual Wall Street yang besar menjadi kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Melansir Reuters, Selasa (21/11/2018), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun USD3,90 atau 6,8% pada USD53,30 per barel. Kontrak jatuh sebanyak 7,7% pada awal sesi menjadi USD52,77 per barel, terendah sejak Oktober 2017.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Seiring Sanksi Uni Eropa ke Iran

Sejauh ini dalam sesi tersebut, lebih dari 868.000 kontrak WTI bulan depan telah berpindah tangan, melebihi rata-rata harian selama 10 bulan terakhir.

Minyak mentah Brent berjangka turun USD4,50, atau 6,7% menjadi USD62,29 per barel. Patokan internasional jatuh sebanyak 7,6% menjadi USD61,71, level terendah sejak Desember 2017.

Penurunan harga minyak hari ini memperpanjang penurunan yang sebagian besar tidak dihalangi sejak awal Oktober. Harga WTI telah jatuh lebih dari 30% dari puncak hampir empat tahun pada awal Oktober, terbebani oleh lonjakan pasokan dan aksi jual aset berisiko di seluruh dunia.

Brent telah kehilangan sekitar 28% pada periode yang sama. “Untuk saat ini lebih tentang risiko. Ketika pasar saham turun 8 atau 9%, itu cenderung menunjukkan ekonomi global yang lemah dan memenuhi harapan akan permintaan minyak yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch.

Baca Juga: Harga Minyak Merangkak Naik

Pasar saham global telah mengalami guncangan dalam dua bulan terakhir, tertekan oleh kekhawatiran puncak pertumbuhan laba perusahaan, meningkatnya biaya pinjaman, perlambatan momentum ekonomi global dan ketegangan perdagangan internasional.

Di tengah ketidakpastian, pedagang keuangan menjadi waspada terhadap pasar minyak, melihat risiko penurunan lebih lanjut terhadap harga dari pertumbuhan produksi AS serta prospek ekonomi yang memburuk.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement