NEW YORK - Harga minyak berjangka naik untuk sesi kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah penurunan tajam minggu ini. Kondisi ini didorong pengurangan cadangan bahan bakar AS dan kemungkinan pemotongan produksi OPEC untuk membantu kenaikan harga.
Minyak mentah Brent berjangka naik USD50 sen menjadi menetap di USD66,62 per barel. Minyak mentah AS berjangka, West Texas Intermediate (WTI), naik USD21 sen menjadi ditutup di USD56,46 dolar per barel. Demikian seperti dikutip Antara, Jakarta, Jumat (16/11/2018).
Pada Selasa (13/11/2018), kontrak berjangka AS menandai kerugian paling curam dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Hal ini karena kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang melemahnya permintaan global dan kelebihan pasokan. WTI juga membukukan rekor penurunan ke-12 berturut-turut.
Data Badan Informasi Energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah melonjak 10,3 juta barel pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2017. Analis dalam jajak pendapat Reuters telah memperkirakan peningkatan 3,2 juta barel.
Tetapi, data Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan stok bensin turun 1,4 juta barel, sementara stok distilat turun 3,6 juta barel.