Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Minyak Merangkak Naik

Harga Minyak Merangkak Naik
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

Kepala perusahaan minyak negara Libya NOC mengatakan, dalam sebuah pernyataannya pada Kamis (15/11/2018) bahwa penting bagi OPEC dan produsen non-OPEC untuk bekerja sama menjaga stabilitas pasar minyak.

IEA dan OPEC minggu ini memperingatkan surplus yang cukup besar setidaknya di paruh pertama tahun 2019, dan mungkin di luar itu, mengingat laju pertumbuhan produksi non-OPEC dan permintaan yang lebih lambat di konsumen terbesar seperti China dan India.

Harga minyak telah kehilangan sekitar seperempat dari nilainya hanya dalam enam minggu, tertekan oleh perlambatan ekonomi global dan melonjaknya produksi minyak mentah yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Menurut data EIA pada Kamis (15/11/2018) produksi minyak mentah AS naik menjadi 11,7 juta barel per hari, rekor tertinggi.

"Penyuling-penyuling dan konsumen Asia yang kami ajak bicara menyebutkan kekhawatiran awal dari perlambatan permintaan," kata presiden Mercatus Energy Advisors, Mike Corley.

Bank AS Morgan Stanley mengatakan pada Rabu (14/11/2018) bahwa ekonomi China kondisinya memburuk secara material pada kuartal ketiga. Sementara analis di Capital Economics mengatakan prospek ekonomi jangka pendek China masih tetap suram. China adalah importir minyak terbesar dunia dan konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia. (yau)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement