Analis Price Futures Group di Chicago Phil Flynn menyatakan, peningkatan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan 'mengejutkan', penurunan pasokan produk minyak olahan membantu harga-harga melambung.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang dipimpin oleh Arab Saudi sedang mempertimbangkan pemotongan hingga 1,4 juta barel per hari (bph) di tahun depan. Tujuannya untuk menghindari peningkatan persediaan global yang pernah mendorong harga minyak jatuh disekitar tahun 2014 dan 2016.
"Harga minyak mengabaikan data (EIA) sejauh ini," kata analis komoditas Commerzbank, Carsten Fritsch.
"Satu penjelasan, bisa jadi bahwa pengurangan produksi besar oleh OPEC menjadi lebih mungkin."
Sebelumnya pada hari itu, sumber-sumber Rusia mengatakan kepada Reuters, bahwa Rusia ingin tetap keluar dari pemotongan produksi minyak yang disebut-sebut oleh beberapa mitranya dalam perjanjian pasokan yang dipimpin OPEC.