Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Volume Transaksi BNI Pandai Naik 152% Jadi Rp21,4 Triliun

Koran SINDO , Jurnalis-Senin, 26 November 2018 |12:00 WIB
Volume Transaksi BNI Pandai Naik 152% Jadi Rp21,4 Triliun
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat total rekening BNI Pandai mencapai 9.138.059 rekening per Oktober 2018. Adapun total volume transaksi meningkat menjadi sebesar Rp21,47 triliun atau naik 152%. Sementara jumlah transaksi telah mencapai 2.917.399 dengan jenis transaksi terbanyak, yaitu transfer antarbank, setor, setoran tunai/transfer BNI, sisanya didominasi pembayaran kebutuhan dasar, seperti pembayaran pulsa telepon, tagihan listrik, dan lainnya. Corporate Secretary BNI Kiryanto mengatakan, jumlah Agen46 BNI juga telah mencapai 110.568 agen yang tersebar di 34 provinsi, 517 kabupaten, 4.675 kecamatan, dan 21.054 kelurahan.

“Angka tersebut telah mencapai 116% dari target 95.000 agen. Dari jumlah tersebut, jumlah presentasi agen yang aktif bertransaksi adalah 31.082 agen atau 28,11%,” kata Ryan dalam siaran pers di Jakarta, kemarin. Ke depan, perseroan akan berfokus pada penambahan agen Laku Pandai daripada menambah cabang fisik untuk meningkatkan inklusi keuangan. Beberapa fitur dan layanan Agen46, yaitu Layanan Laku Pandai untuk Buka Rekening, BNI Pandai, Setoran dan Tarik Tunai Gabungan.

Baca Juga: Penyaluran Kredit BNI Tembus Rp487 Triliun, Tumbuh 15,6%

KUR Perhutanan Sosial

Sementara itu BNI sebagai salah satu bank pendukung Program Perhutanan Sosial mendapatkan mandat untuk memperluas cakupan wilayah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka Program Perhutanan Rakyat, yaitu tidak hanya di Pulau Jawa, melainkan mulai menyentuh petani penggarap hutan di Pulau Sumatera. Sebelumnya BNI merupakan bank yang menyasar petani penggarap lahan di Jawa Timur dan Jawa Barat. Mulai saat ini BNI juga menyentuh penggarap lahan di Provinsi Sumatera Selatan.

grafik

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan, perseroan memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendukung Program Perhutanan Sosial sebagai terobosan penting dalam memperluas kesejahteraan kepada petani penggarap lahan hutan serta pemerataan ekonomi. “Untuk itu kali ini BNI tidak hanya fokus pada penyaluran KUR bagi petani penggarap lahan hutan di Jawa Timur dan 3 kabupaten di Jawa Barat, tetapi memperluas dukungannya hingga ke Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin,” kata Baiquni.

Baca Juga: Kerja Sama BNI dengan Alipay hingga WeChat Belum Final

Di Kabupaten Musi Banyuasin ini terdapat 3.646 penerima SK Perhutanan Sosial berupa SK Pengakuan Pelindungan Kemitraan Kehutanan (KULINKK), SK Hutan Tanaman Rakyat (HTR), dan SK Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan total lahan 26.886 hektare (ha). Jumlah tersebut merupakan bagian dari total Perhutanan Sosial Sumatera Selatan seluas 55.940 ha dengan total penerima SK sebanyak 9.476 KK. Sebagai penerima SK, para petani tersebut menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan. Untuk itu BNI memberikan perhatian khusus untuk menyalurkan KUR.

Untuk tahap awal, KUR BNI yang telah tersalurkan pada Program Perhutanan Sosial di Sumatera Selatan mencapai Rp105 juta dan yang sedang dalam proses Rp6,3 miliar, menyentuh 324 petani penggarap lahan penerima SK. Sampai dengan 23 November 2018, penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp17,9 miliar kepada 3.093 penerima SK Perhutanan Sosial diserahkan Presiden di Probolinggo, Madiun, Tuban, Bandung, dan Palembang.

(Kunthi Fahmar Sandy)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement