Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Strategi BI Hadapi Gejolak Ekonomi Global 2019

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Selasa, 27 November 2018 |21:00 WIB
7 Strategi BI Hadapi Gejolak Ekonomi Global 2019
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai kondisi ketidakpastian perekonomian global masih akan berlanjut di 2019. Ketahanan ekonomi nasional pun perlu diperkuat dalam menghadapi risiko dampak rambatan ekonomi global.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, tahun depan kebijakan moneter akan difokuskan pada stabilitas, khususnya pengendalian inflasi sesuai sasaran 3,5+1% dan menjaga nilai tukar Rupiah sesuai fundamentalnya.

Dia memaparkan tujuh strategi yang akan ditempuh Bank Sentral untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertama, arah kebijakan (stance) moneter BI yang pre-emptive dan ahead-the curve akan dipertahankan pada tahun 2019.

"Kebijakan suku bunga akan terus dikalibrasi sesuai perkembangan ekonomi domestik dan global untuk memastikan inflasi terkendali sesuai sasaran dan nilai tukar Rupiah stabil sesuai fundamentalnya," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2018 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).

(Infografis: mkp)

Baca Juga: Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 6,1% pada 2024

Kedua, dari sisi kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan ditempuh untuk mendorong intermediasi perbankan dalam pembiayaan ekonomi. Terkhususnya pembiayaan dalam mendukung pengembangan UMKM dan sektor prioritas, antara lain ekspor dan pariwisata.

Selain itu kebijakan makroprudensial juga diarahkan untuk menjaga ketahanan sistem keuangan dengan memperkuat surveilans terhadap bank-bank besar dan korporasi yang sistemik, khususnya di sektor komoditas primer, properti, dan mempunyai utang luar negeri yang tinggi.

"(Ketiga) kebijakan sistem pembayaran akan terus dikembangkan untuk kelancaran, efisiensi, dan keamanan transaksi pembayaran nontunai maupun tunai, termasuk dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital," kata dia.

Pada sistem pembayaran nontunai, pengembangan infrastruktur, instrumen, dan mekanisme penyelenggaraan akan terus dilakukan baik dari sisi wholesale maupun maupun ritel.

Kemudian langkah keempat, akselerasi pendalaman pasar keuangan terus didorong untuk mendukung efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan pembiayaan ekonomi secara lebih luas. Perry meyakini, kedalaman pasar uang akan mendukung semakin berkembangnya penerbitan dan transaksi surat-surat berharga jangka panjang dalam pembiayaan ekonomi.

Baca Juga: Gubernur BI Fokus Jaga Inflasi dan Rupiah di 2019

Langkah selanjutnya, BI akan terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik melalui program-program Bank Indonesia maupun sebagai bagian program Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS).

"(Keenam) Program-program pengembangan UMKM akan kami perluas dan difokuskan pada pengendalian inflasi dan penurunan defisit transaksi berjalan," jelasnya.

Sedangkan langkah terakhir, BI akan mengarahkan kebijakan internasional untuk memperkuat persepsi positif terhadap Indonesia dan berperan aktif dalam perumusan kebijakan di berbagai lembaga internasional.

"Untuk mendukung bauran kebijakan tersebut, efektivitas dan e siensi organisasi Bank Indonesia terus ditingkatkan. Strategi dan bauran kebijakan tersebut telah dijabarkan ke dalam program-program strategis BI," kata dia. (fbn)

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement