JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan penguatan pada perdagangan pagi ini meski The Fed memberi sinyal akan menaikkan suku bunganya pada Desember. Rupiah pun semakin nyaman di level Rp14.300-an per USD.
Dilansir dari YahooFinance, Jumat (30/11/2018) pukul 08.54 WIB, Rupiah menguat 25 poin atau 0,17% ke Rp14.350 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.300 per USD – Rp14.403 per USD.
Baca Juga: BI: Pernyataan Powell hingga Harga Minyak Bikin Rupiah Perkasa
Sementara itu, Bloomberg Dollar Index mencatat, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 32,5 poin atau 0,23% ke level Rp14.350 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.331 per USD – Rp14.451 per USD.
Seperti yang diberitakan Okezone, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menyatakan, penguatan Rupiah dipicu pernyataan Chairman Federal Reserve Jerome Powell, yang memperlunak pandangannya atau stance terhadap suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate/FFR). Powell memandang suku bunga acuan sudah berada sedikit di bawah kisaran suku bunga 'netral'.
"Pernyataan Powel tersebut semakin memperkuat keyakinan pasar bahwa tren kenaikan FFR sudah mendekati akhir. Setelah kenaikan di bulan Desember nanti, pasar memperkirakan hanya ada satu kali kenaikan di tahun 2019," kata dia.
Baca Juga: Rupiah Perkasa ke Rp14.300/USD, Ini Penyebabnya
Selain itu, penguatan juga didukung optimistis pasar dengan semakin terbukanya kesepakatan dagang antara AS dan China, yang akan di negosiasikan antara kedua pimpinan negara tersebut pada pertemuan G20.
Nanang menjelaskan, dua faktor global utama yakni ekspetasi kenaikan suku bunga The Fed dan tensi perang dagang mempengaruhi pergerakkan kurs Rupiah. Sebelumnya, yang sepanjang April - September 2018 terus menekan Rupiah, kini sudah memberikan iklim yang lebih kondusif terhadap stabilitas nilai tukar Rupiah.
(Dani Jumadil Akhir)