"Di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, telah ditetapkan industri kimia menjadi salah satu sektor yang mendapatkan prioritas pengembangan agar menjadi pionir dalam penerapan Revolusi Industri 4.0," jelasnya.
Untuk itu, Kemenperin mengapresiasi PT Lotte Chemical Indonesia yang telah merealisasikan investasinya dengan membangun komplek petrokimia di atas luas area 100 hektare ini.
Baca Juga: Jerman Tertarik Investasi Pabrik Petrokimia di Papua
Komplek petrokimia tersebut memiliki total kapasitas produksi naphta cracker sebanyak 2 juta ton per tahun.
Bahan baku itu selanjutnya diolah untuk menghasilkan 1 juta ton etilene, 520 ribu ton propilene, 400 ribu ton polipropilene, dan produk turunan lainnya yang juga bernilai tambah tinggi.