Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Tahun Pembangunan Pertanian: Ekspor Meningkat hingga Mafia Pangan Babak Belur

Rikhza Hasan , Jurnalis-Minggu, 09 Desember 2018 |10:42 WIB
4 Tahun Pembangunan Pertanian: Ekspor Meningkat hingga Mafia Pangan Babak Belur
Foto: Dok. Kementan
A
A
A

JAKARTA - Melewati empat tahun masa pemerintahan Jokowi-JK, setiap Kementerian dan Lembaga dalam Kabinet Kerja pamer pencapaian. Tak terkecuali Kementerian Pertanian (Kementan).

"Sektor pertanian terbilang sangat kinclong, buah kerja keras dalam membangun sistem, komitmen dan kegigihan serta sinergi antar kelembagaan, baik di internal Kementan maupun di eksternal", ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (9/12/2018).

Baca Juga: Kementan Terima Penghargaan Sistem Pengendalian Gratifikasi Terbaik dari KPK

Menurut Kuntoro, sejak 2014 hingga 2018 kinerja pembangunan pertanian Indonesia merupakan salah satu sektor yang menjadi rujukan prestasi pemerintahan.

"Di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman inflasi bahan makanan/ pangan turun drastis dari 10,57% menjadi 1,26%," kata Kuntoro.

 

Ekspor pangan, tambahnya, juga mengalami lonjakan pesat sebesar 29,7% atau setara dengan Rp1.360 triliun. Di sektor investasi, pertanian Indonesia menunjukkan lonjakan sangat besar hingga 110% atau setara dengan Rp 94,2 triliun.

"Bahkan dalam pendapatan domestik bruto (PDB) sektor pertanian berhasil menyumbang kenaikan hingga 47,2%," jelasnya.

Keberpihakan pada Petani dan Kebangkitan Pertanian

Geliat sektor pertanian Indonesia, diyakini tidak terlepas dari komitmen penuh Menteri Amran dalam keberpihakannya pada petani. Hal ini telah membawa seluruh energi pembangunan pertanian Tanah Air dan kebijakan yang menyertainya bermuara pada bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani.

"Hasilnya memang luar biasa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) demikian cemerlang. Di bawah komando Menteri Amran, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dan Nilai Tukar Petani (NTP) bergerak naik. NTUP naik 5,39% sedangkan NTP naik 0,22%," katanya.

 Baca Juga: Kementan: 5 Tahun Terakhir Produksi Pajale Meningkat

Kenaikan ini, Kuntoro menjelaskan, secara langsung berdampak pada tingkat kesejahteraan petani yang umumnya berada di pedesaan. Hal itu tercermin dari turunnya kemiskinan di pedesaan dari 17.74 juta orang menjadi 15,81 juta orang, di mana 70% disumbangkan dari sektor pertanian.

 

Revolusi Mental dan Reformasi Birokrasi

Agar berkelanjutan, menurut Kuntoro semua pencapaian ini harus dikawal oleh dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, cakap dan berintegritas-sebagai satu cita-cita besar Menteri Amran.

"Hal ini diwujudkan dengan melakukan trasformasi besar-besar di bidang Politeknik Pertanian dari STPP menjadi Polbantang," imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement