Agung menambahkan bahwa sebelum ada program Solid banyak lahan kosong dibiarkan dan tidak dimanfaatkan dengan baik, saat ini para petani kecil mulai memanfaatkanya dengan menanam di lahan tersebut.
“Kalau dulu produksinya rendah sekarang bisa lebih tinggi. Ini juga menunjukan program ini berhasil," kata Agung.
Program Solid dilaksanakan sejak 2011, namun kegiatan usaha produktif baru mulai tahun 2015 ketika Kelompok Mandiri (KM) memperoleh fasilitasi modal usaha sebesar Rp20 juta yang diberikan selama 2 tahun.
“Modal diberikan selama 2 tahun. Setiap KM juga menerima bantuan prasarana sebesar Rp. 10 juta untuk membangun sarana, lantai jemur, pagar, saung tani dan lain-lain, “ jelas Agung
Selain itu fasilitasi pelatihan, peralatan-peralatan usaha tani, pasca panen dan pengolahan juga diberikan kepada KM maupun unit-unit usaha atau yang lebih dikenal dengan nama sentra bisnis.