JAKARTA – Indeks dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan pada Selasa 17 Desember 2018. Kurs dolar AS rebound karena investor tetap berhati-hati dengan hasil keputusan Federal Reserve pada pertemuan bulanan yang dilakukan sejak kemarin.
Pasar telah banyak mengantisipasi kenaikan suku bunga bank sentral AS tahun ini. Namun, analis memperkirakan bahwa laju Fed untuk kenaikan suku bunga tahun depan akan melambat. Beberapa bahkan mengatakan suara yang lebih negatif bahwa tiga tahun kenaikan suku bunga stabil kemungkinan akan berakhir setelah pertemuan kebijakan Fed bulan Desember.
The Fed mulai menaikkan suku bunga acuannya dari nol mendekati nol menjadi lebih dari 2% sejak Desember 2015, dan kemudian secara bertahap menaikkannya menjadi kisaran antara 2,25% hingga 2,5% saat ini.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Jelang Pertemuan The Fed
Menambah volatilitas pasar, Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menegur Fed atas kebijakan moneternya, memaksakan tekanan pada keputusan kenaikan suku bunga tahun ini. Dalam referensi terbarunya kepada The Fed, dia memperingatkan lembaga itu untuk tidak membuat "kesalahan lagi."
"Jangan biarkan pasar menjadi lebih tidak likuid daripada yang sudah ada. Rasakan pasar, jangan hanya pergi dengan angka yang tidak berarti. Semoga beruntung!" katanya di Twitter dikutip dari Xinhua, Rabu (19/12/2018).
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1355 dari USD1,1350 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2638 dari USD1,2629 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke USD0,7171 dari USD0,7177.
Dolar AS membeli 112,53 yen Jepang, lebih rendah dari 112,75 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9928 franc Swiss dari 0,9925 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3492 dolar Kanada dari 1,3408 dolar Kanada.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)