JAKARTA - Industri penerbangan Tanah Air kini tengah berbenah. Banyak maskapai penerbangan melakukan kerja sama operasi (KSO). Yang terbaru adalah PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) akan menjalin KSO dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Apa alasan AirAsia ingin melakukan KSO dengan Garuda Indonesia?
"Kami terbuka dengan berbagai bentuk kerja sama yang dapat mendukung perkembangan industri ini," ungkap Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan seperti dikutip, Jakarta, Rabu (26/11/2018).
Baca Juga: Setelah Sriwijaya Air, AirAsia Jajaki Kerjasama dengan Garuda
Namun, lanjut dia, pihaknya belum bisa memberi tahu secara rinci terkait bentuk kerja sama tersebut.
"AirAsia Indonesia, saat ini masih menjajaki peluang kerja sama dengan Garuda Indonesia Group dengan mempertimbangkan keunggulan masing-masing maskapai," ujarnya.
Dendy menjelaskan bahwa, AirAsia Indonesia merupakan bagian dari AirAsia Group. Di mana maskapai penyumbang jumlah penumpang internasional terbesar di Indonesia. Sementara Garuda Indonesia Group adalah salah satu yang terdepan untuk segmen pasar domestik. Dan pembicaraan dengan pihak Garuda Indonesia masih dalam tahap awal.
"Untuk pembicaraan yang berlangsung masih dalam tahap awal dan belum ada keputusan yang diambil terkait dengan hal tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Ambil Alih Operasional Sriwijaya Air, Garuda Bidik 51% Market Share Pasar Domestik
Sebelumnya, kinerja keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) belum lepas dari rugi, namun maskapai penerbangan plat merah ini cukup agresif dalam pengembangan bisnisnya.
Teranyar, perseroan melalui anak usahanya Citilink Indonesia mengambil alih pengelolaan operasional dan finansial Sriwijaya Air Group dan NAM Air yang direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) antara Citilink, Sriwijaya, dan NAM Air.
Lewat kerjasama tersebut, Garuda Indonesia mengincar 51% pangsa pasar rute penerbangan domestik.
“Langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51%,”kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara di Jakarta, seperti dikutip dari Harian Neraca.
(Dani Jumadil Akhir)