JAKARTA - Sebuah maskapai penerbangan dengan tarif murah yang berpusat di Kuala Lumpur, AirAsia Group Bhd akan menjual 25 pesawatnya ke perusahaan investasi swasta Amerika Serikat (AS) Castlelake LP senilai USD768 juta atau Rp11,2 triliun (kurs Rp14.600 per USD).
Maskapai tersebut menyatakan bahwa Castlelake juga akan membeli empat pesawat baru yang akan dikirim ke Air Asia pada 2019. Sebanyak 29 pesawat Airbus A320-200ceo dan A320neo akan disewakan kembali ke AirAsia.
Melansir dari laman StarOnline, Rabu (26/12/2018), bagi AirAsia, kesepakatan itu menandai langkah lain untuk memonetisasi asetnya karena maskapai swasta terbesar di Malaysia ini berupaya mengubah dirinya menjadi perusahaan yang berfokus pada aset secara digital.
Baca Juga: Ini Alasan AirAsia Ingin Kerja Sama Operasi dengan Garuda Indonesia
Dalam sebuah pengajuan dengan Bursa Malaysia, Senin (24/12/2018), anak perusahaan tak langsungnya, Asia Aviation Capital Limited (AACL) telah menandatangani perjanjian pembelian saham dengan entitas tidak langsung Castlelake untuk pelepasan seluruh kepemilikan sahamnya di Merah Aviation Asset Holding Ltd (pemilik pesawat AirAsia).
Disampaikan hasil dari pelepasan saham ini terutama untuk pembayaran utang yang ada dan untuk membiayai perkiraan biaya untuk transaksi yang diusulkan.
"Dewan percaya bahwa transaksi yang diusulkan sejalan dengan strategi grup AirAsia untuk fokus pada operasi maskapai inti, sambil mengalokasikan sumber daya dalam grup AirAsia secara lebih efisien,” tulis AirAsia dalam pernyataannya.