JAKARTA - Pendiri Snap Inc, Evan Spiegel dan Bobby Murphy hampir kehilangan status miliarder mereka setelah menjadi miliarder termuda AS dalam daftar Forbes selama empat tahun.
Kekayaan Evan dan Bobby menurun, dari USD4,1 miliar dan USD4,2 miliar di bulan Maret, menjadi masing-masing hanya USD1,3 miliar pada 20 Desember lalu. Penurunan tersebut disebabkan oleh harga saham Snap yang telah anjlok 65% sejak awal tahun ini.
Baca Juga: Mukesh Ambani, Orang Terkaya di Asia 'Depak' Jack Ma
Melansir dari Forbes, Jakarta, Rabu (26/12/2018) saham Snap, yang memiliki aplikasi obrolan dan pesan video Snapchat, telah jatuh sejak Februari. Pada Oktober lalu, perusahaan tersebut melaporkan penurunan 1% total pengguna bulanan dari kuartal kedua ke kuartal ketiga, menjadi total 186 juta pengguna harian. Masalah retensi Snap terlihat tidak akan segera berakhir.
Sementara itu, para eksekutif telah meninggalkan perusahaan berbasis di Venice, California yang dinilai memiliki frekuensi yang mengkhawatirkan. Kepala konten Snap, Nick Bell mengumumkan bahwa dia akan pergi pada November. Sedangkan Wakil Presiden bidang Pemasaran Steve LaBella telah keluar sejak Oktober. Serta kepala staf strategi Imran Khan mengundurkan diri pada bulan September. Mantan kepala teknik Snap, Tim Seh, pergi pada Desember 2017.

Snap menghadapi persaingan ketat dari Facebook FB -0,83% milik Instagram, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif per bulan, sementara aplikasi video pendek TikTok dan versi Cina Dǒuyīn memiliki sekitar 500 juta pengguna bulanan di seluruh dunia. Jika Snapchat tidak dapat segera menunjukkan pertumbuhan pengguna atau tren keterlibatan, para pendiri kemungkinan akan kehilangan status miliarder mereka juga.
Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya India, dari Mukesh Ambani hingga Lakshmi Mittal
Jika saham Snap turun dari harga saat ini USD5 menjadi USD3,50, berdasarkan perhitungan Forbes tentang kepemilikan saham pendiri dan estimasi kepemilikan tunai, para mogul muda akan kehilangan tempat mereka di tiga klub koma.
Sayangnya, seorang juru bicara Snap menolak untuk mengomentari kekayaan bersih Spiegel dan Murphy, serta kinerja saham Snap.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)