Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bendungan Sukamahi dan Ciawi Kurangi Banjir Jakarta 30%

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 27 Desember 2018 |10:41 WIB
   Bendungan Sukamahi dan Ciawi Kurangi Banjir Jakarta 30%
Presiden Jokowi (Foto: Setkab)
A
A
A

BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi, Jawa Barat, kemarin. Dua bendungan itu diharapkan mampu mengurangi banjir Jakarta hingga 30%. Jokowi juga memastikan pembebasan lahan akan selesai pada 2019.

“Dua bendungan itu akan bisa mengurangi banjir Jakarta hingga 30%. Tadi di sampaikan Dirjen (Sumber Daya Air) bahwa Januari 2019 sebagian akan terselesaikan. Tinggal pembayaran sehingga progres untuk perkembangan konstruksi itu akan terus berjalan,” ujar Jokowi seusai meninjau proyek Bendungan Sukamahi di Desa Sukamahi, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Turut mendampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Jokowi, penanganan persoalan banjir Jakarta perlu sinergi dan harus dilakukan secara menyeluruh. Dengan begitu tindakan pencegahan tidak hanya dilakukan di bagian hulu, tetapi juga hilir.

“Di hulu seperti pembangunan Waduk Sukamahi dan Ciawi. Sementara hilirnya seperti di Ciliwung, ada sodetan Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT), pembuatan sumur resapan, drainase-drainase dibersihkan. Kalau semuanya dikerjakan insya allah akan mengurangi banjir,” tandas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

 Baca Juga: Bendungan Sukamahi Rampung 2020, Jokowi Yakin Bisa Kurangi 30% Banjir Jakarta

Jokowi mengatakan, Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi merupakan bagian dari pembangunan 49 bendungan baru. Keduanya secara khusus dibangun sebagai upaya pengendalian banjir di Ibu Kota.

Seperti diketahui, Bendungan Sukamahi memiliki luas 46,69 hektare yang meliputi empat desa di Kabupaten Bogor, yaitu Desa Sukamahi, Desa Gadog, Desa Sukamaju, dan Desa Sukakarya.

 

Progres pengerjaan fisik per 26 Desember 2018 sudah mencapai 15% dari rencana 14,749% pada 2018. Bendungan ini memiliki volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik atau menahan debit air 56 meter kubik per detik. Sementara itu Bendungan Ciawi memiliki luas 76,60 hektare meliputi empat desa di Kabupaten Bogor, yaitu Desa Gadog, Cipayung, Kopo, dan Desa Sukakarya.

Progres pengerjaan fisik per 26 Desember 2018 baru mencapai 9% dari rencana 17,44 % pada 2018. Bendungan ini memiliki volume tampung sebesar 6,45 juta kubik air atau bisa menahan debit air 365 meter kubik per detik.

 Baca Juga: Berpayung, Jokowi Tinjau Bendungan Sukamahi dan Ciawi

Dua bendungan nantinya ini akan memperlambat arus air menuju Jakarta. Air akan terlebih dahulu ditampung di kedua bendungan itu untuk kemudian dialirkan ke Bendung Katulampa. Aliran dari Katulampa lalu dilakukan pengaturan pengaliran air secara bertahap ke Jakarta.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengatakan, penuntasan dua bendungan itu memang masih menunggu pembebasan lahan. Menurutnya bendungan ini ditargetkan selesai akhir tahun 2019. “Daya tampung Bendungan Sukamahi, 1,6 juta m3 dan Ciawi 6,4 juta m3,” ungkapnya.

Berdasarkan data Kemen PUPR, kontrak pembangunan Waduk Ciawi ditandatangani pada 23 November 2016 antara Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dengan kontraktor PT Brantas Abipraya-Sacna KS. Nilai pekerjaan konstruksi Rp757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multi years).

Waduk ini menampung aliran Sungai Cisarua, Sungai Cibogo dan anak Sungai Ciliwung. Sementara penandatanganan kontrak pembangunan Waduk Sukamahi dengan daya tampung 1,68 juta m3 senilai Rp436,97 miliar dilakukan pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT Wijaya Karya Basuki KSO.

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum berharap, proyek Bendungan Ciawi dan Sukamahi segera rampung. “Mudah-mudahan dua bendungan yang tadi dilihat Presiden segera diselesaikan dengan waktu yang sudah ditentukan,” sebut Uu.

Menurut dia, kedua bendungan tersebut tidak hanya akan memberikan manfaat untuk masyarakat Jabar, tetapi bisa juga memberikan efek domino bagi warga DKI Jakarta. Uu menginginkan, kehadiran dua bendungan tersebut bisa memberikan nilai tambah ekonomi dan menjadi tempat wisata baru bagi masyarakat. (Agung Bakti Sarasa/Dita Angga)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement