Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemilu Diprediksi Berdampak Positif untuk Industri Manufaktur

Pemilu Diprediksi Berdampak Positif untuk Industri Manufaktur
Foto: Koran Sindo
A
A
A

Secara terpisah, Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Assyifa Szami Ilman mengungkapkan, untuk menghadapi situasi defisit neraca perdagangan, Indonesia perlu melakukan dua hal utama. Pertama adalah, pemerintah perlu mendorong tumbuhnya industri non-ekstraktif yang berdaya saing di pasar internasional. Dengan mendorong tumbuhnya industri non-ekstraktif, diharapkan akan mendorong diversifikasi ekspor sehingga neraca perdagangan ke depannya tidak akan bergantung kepada komoditas alam yang tren harganya cenderung rendah dan volatil.

“Selanjutnya adalah, tumbuhnya industri non-ekstraktif dapat diiringi dengan mendorong arus masuk investasi asing langsung di sektor padat karya. Harapannya, arus modal yang masuk melalui investasi langsung dapat memberikan stabilitas perekonomian yang lebih baik, apabila dibandingkan dengan suntikan modal asing tidak langsung (melalui portofolio),” jelasnya.

Dalam mencapai hal tersebut, salah satu kunci kebijakannya adalah mendorong mempermudah kemudahan berusaha di Indonesia (Ease of Doing Business) sebagai bentuk perbaikan iklim investasi yang lebih kondusif. Tindakan pemerintah yang merevisi daftar negatif investasi untuk memperluas peluang masuknya arus investasi asing langsung sudah tepat dilakukan untuk memperkuat perekonomian nasional.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement