Menurut Enggar, ada beberapa hal yang menyebabkan kinerja ekspor di tahun 2018 tidak tercapai dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan. Alasan pertama adalah kondisi nilai tukar Rupiah yang mengalami guncangan dalam beberapa bulan belakangan ini. Ditambah lagi adanya perang dagang antara Ameriak Serikat dan China.
Baca Juga: Pacu Ekspor RI, Kemendag Terbitkan Aturan Deklarasi Asal Barang
Selain itu, adanya kebijakan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed yang dinaikan hingga empat kali ikut mempengaruhi perkonomian dunia.
"Untuk dapatkan pertumbuhan 5,2%-5,3% ada beberapa persyaratan. Persyaratan berapa nilai tukar, exchange ratenya, dan berapa ekspornya. 7,5% itu di atas dari parameter itu," jelasnya.
(Feby Novalius)