Tengok saja, sukuk ritel yang diterbitkan pemerintah, salah satunya seri SBR004 menawarkan imbal hasil 7,10%, kemudian ada Surat Berharga Negara (SBN), salah satunya seri ORI15 yang menawarkan imbal hasil 7,00%.
Serta, produk deposito baik bertenor 1 bulan hingga 1 tahun menawarkan imbal hasil 6,50%. Padahal imbal hasil yang ditawarkan dari apartemen hanya sebesar 5,50%.
"Penjualan apartemen kenapa enggak bagus-bagus? Karena yield-nya (imbal hasil) tidak lebih besar dari sukuk ritel, SBN, atau deposito. Yield apartemen dari tahun ke tahun terus menurun," katanya di Gedung World Trade Center I, Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Pada tahun 2013 imbal hasil apartemen mencapai 10,20%, saat itu lebih tinggi dari deposito yang hanya 6,39%. Namun terus menurun, hingga akhirnya di 2018 jadi 5,50%, jauh lebih rendah dari imbal hasil deposito yang kini sebesar 6,20%.