JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut bahwa perkembangan nilai tukar Rupiah saat ini berkembang secara positif, walaupun adanya ancaman global pada awal 2019.
"Kita lihat, ancaman global memang ada, walaupun tadi malam ada perkembangan positif dari negosiasi sengketa dagang Amerika Serikat-China dan The Fed sudah beri indikasi akan lebih fleksibel dalam respons ekonomi AS," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Moneter BI, Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Artinya, lanjut dia kebijakannya akan lebih dovish. Di mana ancaman global yang nyata adalah meningkatnya ekspektasi pelemahan ekonomi global. World Bank juga sudah revisi, tapi di China dan Jerman, Spanyol dan Prancis sektor manufaktur terus merosot.
Baca Juga: AS-China Sepakati Gencatan Perang Dagang
"Samsung dan Apple revenue-nya menurun ini menunjukan perang dagang sudah beri efek yang cukup signifikan terhadap lalu lintas perdagangan global yang justru kena adalah sektor manufaktur yang susah global value chain. Tapi belum tentu Rupiah terdampak," tuturnya.