Dengan bank-bank besar AS memulai laba kuartal keempat minggu depan, investor akan menyisir laporan pendapatan dan proyeksi untuk tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini yang memicu kekhawatiran dan mendorong aksi jual saham di kuartal terakhir 2018.

Sebenarnya pergerakan saham sedikit dapat dorongan, setelah Ketua Fed Jerome Powell menegaskan, bahwa Bank Sentral AS bersabar dalam menyetujui setiap kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pejabat mengukur apakah ekonomi AS akan melambat tahun ini.
Adapun pergerakan saham sepeti Starbucks Corp turun 2,8% setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham menjadi netral. Goldman juga memangkas peringkatnya di Yum Brands Inc menjadi menjual, menunjuk ke penilaian puncak dan sahamnya turun 2,5%.
Baca Juga: Wall Street Anjlok Imbas Tak Ada Kejelasan Hubungan AS-China