"Kondisi yang dihadapi pemilik rumah makan ini bisa dikatakan `kembang kempis` (bertahan saja). Kami hanya berharap semoga bisa ramai lagi karena jika tidak ada perubahan signifikan maka lebih baik tutup usaha," katanya.

Kepala Badan Pengelolaaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kabupaten Batang Bambang Supriyanto mengatakan turunya jumlah pengunjung di sejumlah rumah makan atau restoran jalur pantura Batang akan berimbas pada target penyerapan pajak restoran.
Pada tahun ini, kata dia, target retribusi pajak dari sektor restoran dan rumah makan sebesar Rp3 juta atau masih dengan target tahun sebelumnya.
"Namun, dengan dibukanya jalur Tol Trans-Jawa maka akan berimbas langsung pada penyerapan pajak dari sektor rumah makan atau restoran," katanya.