Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan berupaya meningkatkan target lifting tahun ini. Adapun target lifting migas Pertamina dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun ini sebesar 735.400 barel setara minyak per hari (mboepd) atau meningkat 101% dibandingkan tahun lalu sebesar 724,89 mboepd.
Sementara untuk target produksi migas tahun ini mencapai 921,54 mboepd atau meningkat 1,66% dibandingkan target 2018 sebesar 906,41 mboepd. Untuk target produksi Pertamina tahun ini 80% akan ditopang dari dalam negeri dan sisanya dari aset luar negeri. “Target tersebut telah ditetapkan bersama pemerintah,” katanya.
Proyek Prioritas
Di sisi lain, SKK Migas juga telah menetapkan empat proyek prioritas hulu migas tahun ini. Empat proyek tersebut di antaranya proyek Indonesian Deep Water Development (IDD) oleh Chevron Pacific Indonesia, proyek Tangguh oleh BP Tangguh, pengembangan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB), dan Blok Masela.

Dwi mengungkapkan, untuk proyek IDD tahun ini ditargetkan sudah tender untuk Engineering Procurement Constructions (EPC). Rencananya proyek onstream pada 2024 dengan estimasi biaya investasi pengembangan untuk dua lapangan, yakni Gendalo dan Gehem mencapai sebesar USD5 miliar.
Selanjutnya, proyek Tangguh masuk dalam tahap konstruksi. Untuk pekerjaan tahun ini yang harus diselesaikan ialah membangun instalasi fasilitas pipa, kemudian Precommisioning Started, dan WDA Drilling Completed. Lapangan Jambaran Tiung Biru tahun ini ditargetkan mengerjakan kegiatan konstruksi dan pengeboran tiga sumur. Proyeksinya produksi pada kuartal II/2021.
Untuk Blok Abadi Masela rencana pengembangan dilakukan tahun ini dengan melakukan pengurusan Amdal serta survei pertama untuk melakukan konstruksi. “Ini jadi panutan kami untuk empat proyek strategis nasional. Kami berharap tentu nya dapat berjalan lancar,” ucapnya.
(Nanang Wijayanto)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)