Menurut Perry, optimisme tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab, selama 2018 meskipun ada event pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak, namun investasi yang masuk tetapi tumbuh.
"Kami melihat bahwa kepercayaan diri investor baik di dalam maupun luar negeri itu terus tumbuh dan sejumlah indikator itu telah menunjukkan hal itu," ucapnya.
Sebagai salah satu contohnya, pada kuartal III-2018, investasi tumbuh sebesar 6,9%. Bahkan geliat investasi akan tetap tumbuh di kuartal IV yang akan segera diumumkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Menurut Perry, triwulan I-2019 juga investasi diprediksi akan terus menggeliat. Hal tersebut didorong permintaan domestik baik itu sektor bangunan maupun non bangunan.
"Dan secara keseluruhan di tahun lalu investasi itu tumbuhan hampir 7%. Kami juga melihat investasi riil itu juga berlanjut di triwulan I-2019 ini. Bentuknya apa? investasi real-nya tidak hanya dalam bentuk bangunan tapi juga non bangunan," jelasnya.