Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan, di tengah semakin meningkatnya konsumsi minyak dalam negeri, pihaknya terus mendorong Pertamina mengurangi impor dengan membeli minyak mentah yang diproduksi di blok dalam negeri. Dengan begitu, bisa memperbaiki neraca transaksi berjalan.

“Diharapkan kontraktor yang lain akan mengikuti langkah ini, menjual minyak mentah bagiannya ke Pertamina dengan tetap mengedepankan prinsip business to business yang baik serta tetap mengoptimalkan penerimaan negara,” ujar dia.
Selain Chveron, Pertamina juga melakukan kesepakatan dengan KKKS lainnya, seperti RH Petrogas Limited, PT SPR Langgak, Petro China International Jabung Ltd, PT Bumi Siak Pusako, SAKAPangkah Indonesia Ltd, PT Energi Mega Persada Tonga, Petronas Carigali Ketapang I Ltd, Husky CNOOC Madura Ltd, dan PT Energi Mega Persada Tbk.
Seluruh upaya ini bisa mengurangi impor minyak mentah dan kondensat Pertamina sekitar 115.000 barel per hari (bph) dan diharapkan mengurangi pembelian impor menjadi 250.000 bph. Sebelumnya, Pertamina masih harus mengimpor minyak mentah dan kondensat sekitar 342.000 bph.
(Feby Novalius)