Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melimpahnya Produksi AS Tekan Harga Minyak hingga 2%

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 18 Januari 2019 |07:25 WIB
Melimpahnya Produksi AS Tekan Harga Minyak hingga 2%
Foto: Reuters
A
A
A

NEW YORK - Harga minyak turun sekitar 2% pada perdagangan Kamis waktu setempat, di tengah kekhawatiran melonjaknya produksi minyak AS dan permintaan global yang menurun. Hal ini disebabkan juga karena sengketa perdagangan yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China.

Melansir Reuters, Jumat (18/1/2019), harga minyak mentah Brent LCOc1 turun USD1,06 atau 1,7%, menjadi USD60,26 per barel. Minyak mentah berjangka AS CLc1 turun USD1,00 menjadi USD51,31 per barel, turun 1,9%.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanannya memangkas perkiraan permintaan rata-rata minyak mentah pada 2019 menjadi 30,83 juta barel per hari, turun 910.000 barel per hari dari rata-rata 2018.

Baca Juga: Harga Minyak Stagnan, Brent Dijual USD60,67 per Barel

OPEC mengatakan produksinya turun 751.000 barel per hari pada bulan Desember. Ini menunjukkan sedang dalam perjalanan untuk memenuhi persyaratan pakta memotong produksi antara negara-negara dan produsen lain, termasuk Rusia.

Meskipun OPEC dan eksportir sekutu memangkas produksi, output AS telah melonjak mendekati 12 juta barel per hari pada minggu terakhir. Beberapa pedagang dan investor khawatir bahwa pertumbuhan pasokan global tahun ini akan melebihi permintaan.

"Itu akan membebani pasar setidaknya sampai kita mendapatkan beberapa informasi baru, termasuk dari OPEC," kata Wakil Presiden Senior INTL Hencorp Futures Thomas Saal.

Tetap saja, kata Saal, investor sudah memperkirakan peningkatan produksi AS dan memberi harga ke pasar. "Jadi itu sebabnya harga turun sedikit dan tidak turun banyak," ujarnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Setelah China Janji Stabilkan Perlambatan Ekonomi

Data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan, output AS telah naik sebesar 2,4 juta barel per hari sejak Januari 2018 dan stok minyak mentah dan produk olahan meningkat tajam.

Menanggapi penurunan harga di paruh kedua tahun lalu, OPEC dan non-anggota berencana untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta bph bersama tahun ini.

Minyak masih sekitar 20% di atas posisi terendah yang dicapai pada akhir Desember, tetapi analis mengatakan Brent telah diperdagangkan dalam harga rendah USD60 dan minyak mentah AS di USD50 rendah karena kegelisahan yang sedang berlangsung tentang hubungan antara Washington dan Beijing dan prospek ekonomi China.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement